Kisah Nabi Zakaria
Kisah Zakaria adalah hamba Allah yang setia. Atas hal inilah yang membuat Allah swt memberikan rahmatNya kepada Zakaria. Zakaria dipilih sebagai nabi dan rasul terhadap umatnya. Dan umatnya menerima ajakan dan seruan dari Nabi Zakaria. Beliau sebagai seorang nabi memiliki kedekatan terhadap Allah swt. Yang membuatnya beliau disegani dan dihormati oleh kaumnya dan menjadi panutan dalam sikap dan perbuatan baik bagi kaumnya yang bertambah besar.
Di masa tuanya, Zakariya tidak mempunyai anak. Hal ini yang membuat kaumnya mengeluhkan hal tersebut. Lalu siapakah yang akan meneruskan risalah kenabian Zakariya? Lalu Zakariya berdoa kepada Allah swt dengan suara lirih dan khidmat.
“Wahai Tuhanku. Sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban. Sedangkan aku bukanlah orang yang merasa kecewa dalam berdoa kepadaMu. Sesungguhnya aku khawatir tidak adanya anak yang menjadi pelanjut sesudahku karena istriku mandul. Oleh karena itu, karuniakanlah kepadaku seorang putera dari sisiMu”.
Zakaria melanjutkan doanya “Puteraku itu kelak menjadi ahli warisku dan ahli waris keluarga Yakub. Wahai Tuhanku, jadikanlah puteraku orang yang Engkau ridhai.”
Pada malam hari, saat Zakaria tertidur pulas selama tiga hari berturut-turut ia bermimpi. Allah swt berfirman kepadaNya :”Wahai Zakariya, sungguh Kami memberikan kabar gembira kepadamu akan lahirnya seorang anak laki laki bernama Yahya. Sebelum itu nama Yahya tidak pernah Kami berikan kepada yang lain”.
Zakaria berkata :”Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapatkan seorang anak laki-laki padahal istriku mandul? Dan aku juga sudah tua renta?”
Allah swt mengutus malaikat untuk memberikan kabar gembira kepada Zakaria akan kelahiran seorang anaknya. Saat itu Zakatia berada di dalam mihrab. Namun Zakaria bersikeras bagaimanna istrinya bisa hamil padahal ia mandul. Malaikat itu menjelaskan :”Begitulah Tuhanmu telah menyatakan bahwa bagiKu hal itu amat mudah. Sesungguhnya Aku telah menciptakan kamu padahal sebelumnya kamu sama sekali tidak ada.”
Sejak saat itulah Zakaria mengerti kekuasaan Allah swt. Kemudian ia berkata kepada Malaikat “berikanlah tanda-tandanya kepadaku!”
Malaikat itu berkata padanya bahwa tanda itu ialah kamu tidak akan berbicara kepada siapa pun selama tiga hari penuh.
Zakaria pun keluar kepada kaumnya dari dalam mihrab.
Komentar
Posting Komentar