Nasi Goreng Laris Manis
Nasi Goreng Laris Manis - Kebimbangan melanda Hoekama antara memilih meneruskan usaha nasi gorengnya yang sedang sekarat atau lebih memilih meneruskan kuliah dengan baik. Namun, akhirnya dengan tekad bulat, pria yang ganteng ini memilih melanjutkan usaha nasi goreng yang sedang sekarat. Karena kuliah bisa dilanjutkan jika usaha sudah sukses. Begitu pikirannya.
Nasi Goreng Laris Manis (http://www.tokomesin.com) |
Hal
pertama yang Hoekama lakukan untuk membesarkan bisnis nasi gorengnya
yaitu dengan cara menggadaikan sebuah sepeda motor miliknya. Diharapkan dengan
adanya uang hasil penggadaian, ia memperoleh tambahan suntikan dana bagi
pengembangan usaha. Langkah selanjutnya, pria tampan ini menjual sebuah
handphone, komputer, simpanan emas dan beberapa barang berharga lainnya.
Tampaklah pria murah senyum ini sosok yang menolak untuk menyerah (pantang
menyerah). Hoekama bersikeras agar usaha nasi gorengnya dapat maju dan
terus berkembang.
Sementara itu, langkah lain yang
dilakukan mahasiswa berotak encer ini yaitu melaksanakan evaluasi terhadap
usaha nasi gorengnya yang berlokasi di jalan Sigura-Gura Barat Nomor 32 Malang.
Pria yang akrab dipanggil Bendol ini setelah melakukan evaluasi terhadap usaha
nasi gorengnya yang bernama Nasi Goreng Cowboy atau Nasi Goreng Masak Daging
Asap mengetahui ada beberapa kelemahan dalam bisnisnya terutama dalam soal
promosi yang kurang atau minim. Kelemahan-kelemahan tersebut segera Bendol
perbaiki secara konsisten atau terus menerus.
Nasi Goreng Laris Manis
Bendol memeras otaknya untuk mencari
cara mempopulerkan bisnis nasi gorengnya dan menarik banyak pelanggan. Akhirnya
pria yang selalu enerjik ini membikin berbagai macam brosur dan poster,
kemudian menyebarkannya ke sejumlah perempatan jalan di sekitarnya. Lalu pria
periang ini memasang iklan secara gratis di berbagai website jejaring sosial
seperti Twitter, Facabook dan lain sebagainya.
Strategi yang dijalankan pria yang
baik hati ini terbukti berhasil. Berkat strategi tersebut jumlah pembeli yang berkunjung
ke kedai nasi gorengnya semakin meningkat. Apabila di permulaan tahun pertama
jumlah pembeli nasi gorengnya tidak melebihi sepuluh orang perhari maka sesudah
promosi dilakukan secara gencar jumlah pembeli nasi gorengnya semakin meningkat
secara signifikan sebanyak 2 kali lipat. Apalagi pada hari libur jumlah
pembelinya meningkat drastis sampai 3 kali lipat.
Untuk membuat pelanggannya kerasan dan
betah, pria supel dan ramah ini mengundang sejumlah temannya yang berprofesi
sebagai pengamen untuk mengadakan pentas musik kecil-kecilan di kedai usaha
nasi gorengnya. Akhirnya strategi-strategi yang dijalankan pria yang cerdas ini
berhasil dengan baik. Di pertengahan tahun 2009 atau tahun kedua bisnis nasi
gorengnya berlangsung Bendol mulai mendapatkan keuntungan bersih secara stabil
dari usaha nasi goreng tersebut mencapai lebih dari Rp.10.000.000 perbulan.
Usahanya mengalami kemajuan yang positif sehingga di tahun itu pula ia
berencana untuk memperluas usahanya. Kemudian Bendol pun membikin banyak sekali
proposal tawaran kerja sama usaha patungan untuk mendirikan kedai usaha nasi
goreng baru ke beberapa kawannya. Itulah Bendol yang sukses mendirikan usaha nasi
goreng laris manis.
Komentar
Posting Komentar