Kisah Sukses Mengelola Perusahaan Besar
Kisah Sukses Mengelola Perusahaan Besar - Supel dan berwibawa, begitu kesan pertama yang bisa kita rasakan saat
bersua dengan sosok profil kita yang satu ini. Berhasil menggapai kesuksesan
dan sekaligus mempertahankannya merupakan dambaan setiap orang dalam meniti
karirnya. Dimanapun dan apapun bidang yang digelutinya, disamping keuletan,
keteguhan dan keyakinan sebagai faktor yang sangat menentukan, pengalaman dan
pendidikan pun cukup berperan dalam hal ini. Setelah faktor itu, masih ada hal
lain yang sangat penting dan tidak boleh dilupakan oleh manusia, yaitu
kejujuran, tanggungjawab, dan berdo'a mengharapkan keberkahan hidup serta
pertolongan Tuhan, itulah hal-hal yang menjadi pegangan Pria kelahiran, kota
Kembang Bandung 16 Oktober 1973 ini dikenal sebagai sosok ulet dan cerdas yang
penuh dengan ide-ide brilian serta kemampuannya didalam membangun perusahaan
yang dipimpinnya, yaitu PT. Cresco Indonesia yang bergerak dibidang Slipper
Manufacture.
Pria
yang dilahirkan dari pasangan A. Muis Daud dan Atikah ini memulai masa kecil di
Bandung, dari sebuah keluarga sederhana dan pekerja keras. Sehingga sejak kecil
ia sudah terbiasa hidup penuh kedisiplinan, bahkan lebih disiplin dari ABRI itu
sendiri. Adapun untuk membiayai ekonomi keluarga, kedua orangtuanya
berwiraswasta dengan memproduksi makanan kecil.
Kisah Sukses Mengelola Perusahaan Besar |
Dari
ibu tersayangnya pria bernama lengkap Ferry Oktavianto M.SE., Ak belajar
filosofi hidup bahwa 'kalau seseorang mau dicintai, dikasihi, maka seseorang harus
memulai dari dirinya sendiri untuk bisa mencintai dan mengasihi orang lain'.
Selain itu, ibunya mengajarkan agar menjalankan kehidupan selalu jujur, sabar
dan bertanggungjawab. Sehingga sampai detik ini yang paling dekat dengannya
adalah ibu tercinta, Atikah.
Kisah Sukses Mengelola Perusahaan Besar
Riwayat
pendidikan pria yang selalu terlihat enerjik dan bersemangat ini dimulai di SD
Santo Agustinus, sebuah sekolah dasar yang elit, dimana para pengajar di
sekolah tersebut adalah para Pasteur dan Suster. Sehingga sikap disiplin sangat
ketat diterapkan di SD tersebut. "Sebelum masuk sekolah harus baris,
periksa tangan, baju harus rapi, kalau tidak mengerjakan PR hukumannya mencuci
kakus. Hal ini sesuai keinginan orangtua karena orang tua saya selalu
menginginkan sekolah yang menerapkan disiplin seperti itu", kenang pria
yang akrab disapa Fei ini.
Setelah
lulus SD, karena merasa capek dengan kedisiplinan di sekolah swasta tersebut,
akhirnya ia memilih sekolah di sekolah negeri karena menurutnya lebih asyik dan
bisa lebih banyak bermain. Ia melabuhkan hatinya di SMPN 2 Bandung tepatnya di
Jln. Sumatera. Ia menjalankan studi di SMPN 2 Bandung dengan masa-masa
menyenangkan, karena tidak sedisiplin sekolah swasta sebelumnya. Selepas SMP,
ia meneruskan ke SMAN 2 di Cihampelas. Kemudian setelah lulus SMA, ia mengikuti
UMPTN dengan memilih Fakultas Kedokteran. Setelah dinyatakan tak lulus UMPTN,
ia tetap mengejar cita-citanya menjadi seorang dokter. Oleh sebab itu, ia
'vakum' dulu selama satu tahun untuk dapat belajar dan mengikuti Bimbel. Pada
UMPTN tahun kedua, akhirnya ia dinyatakan tak lulus juga. Karena desakan
orangtuanya akhirnya Fei melanjutkan kuliah di Universitas Maranatha. Akan
tetapi karena sesuatu sebab akhirnya ia pindah dan melanjutkan kuliah di UNISBA
Jurusan Accounting.
"
Setelah tahu dari Accounting bisa jadi dokter, bukan dokter manusia tapi dokter
perusahaan, sehingga saya bercita-cita setelah lulus kuliah menjadi Auditor.
Bekerja di Akuntan Publik akan memeriksa kondisi perusahaan sehat atau
tidaknya", ujar pria yang menyelesaikan kuliahnya dengan nilai baik dan
banyak berbisnis dengan dosen dan teman kuliahnya ketika kuliah di UNISBA.
Sambil
kuliah, ia bekerja di KLCBS Radio. Kemudian setelah lulus kuliah pada tahun
1999, ia langsung diterima bekerja di Consultant Internasional pimpinan Bapak Hendra
Winata yang termasuk Akuntan Publik sepuluh besar di Indonesia. Ia belajar
banyak dari perusahaan tempat bekerjanya terutama tentang masalah keuangan.
Sehingga cita-citanya tercapai juga menjadi seorang Auditor hingga menjadi
Senior Auditor. Saat bekerja ia diberikan kepercayaan untuk menangani klien
yang cukup terkemuka dan besar yaitu PT Fonex Indonesia, yang ia lakukan tugas
mengaudit perusahaan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Kemudian
pada tahun 2002, ia mendapat kesempatan bekerja di PT Cresco Indonesia menjadi
Manajer Accounting. Ia melakukan tugas-tugasnya di PT Cresco Indonesia dengan
baik dan tanggungjawab. Akhirnya pada tahun 2002 tersebut terjadi kegoncangan perusahaan, sehingga perusahaan
ini bila tidak segera diselamatkan maka PT Cresco Indonesia bisa bangkrut.
Akhirnya Fei berniat untuk keluar bekerja dari PT Cresco Indonesia, dan
mendatangi Pemegang Saham di Jakarta yaitu Bapak Irawan. Saat itu Bapak Irawan menasihatkannya
bahwa ini merupakan kesempatan emas bagi Fei untuk menunjukkan keahliannya
dalam mengelola dan mengatur perusahaan. Setelah itu, Bapak Irawan yang merupakan
guru inspirator bagi Fei memberikan kepercayaan kepada Fei untuk membenahi PT
Cresco Indonesia dalam waktu yang sanggup dilakukannya.
"Dalam
waktu dua bulan, saya melakukan pembenahan dengan memfokuskan ke bidang
produksi, tenaga kerja, keuangan, administrasi, dan lain-lain. Juga saya
menerapkan setiap hari senin diadakan upacara untuk mengetahui
keinginan-keinginan karyawan terhadap pimpinan, dan menerapkan kedisiplinan
serta saling menghargai", terang pria yang sangat peduli terhadap
kesejahteraan para karyawannya. Kemudian ia menerapkan strategi piramida
terbalik FEI, yakni Frontliner bahwa membenahi perusahaan dengan cara
mengutamakan para karyawan karena mereka yang bekerja dan memproduksi, sehingga
harus memperhatikan kesejahteraan karyawan. Sedangkan Education adalah
membenahi perusahaan dengan mencari orang-orang yang berpendidikan dan bisa
melakukan suatu pekerjaan tertentu, dan
Instructur bahwa membenahi perusahaan dengan mengangkat cukup dua direktur
bagian.
Perkembangan
PT Cresco Indonesia yang berdiri pada tanggal 8 Mei 1997 semakin membaik berkat
kemampuan Fei dalam mengelola dan mengatur perusahaan sehingga ia dipercaya
sebagai pemegang kendali penuh di PT Cresco Indonesia. Lalu, ia melakukan
beberapa pembenahan lanjutan di PT Cresco Indonesia sehingga kinerja perusahaan
sehat dan berkembang pesat sampai sekarang ini.
"Saya
merasa puas selama bekerja di perusahaan ini karena mendapat ilmu mengenai cara
berinteraksi dengan orang-orang baik kalangan atas maupun bawah. Sehingga saya
bekerja secara enjoy. Kepuasan yang lebih dalam lagi adalah saya sudah bisa
membahagiakan guru-guru saya dan bisa memenuhi janji-janji saya terhadap para
karyawan",ujar pria yang selalu memberikan dorongan kreatifitas pada
karyawannya ini dan menerapkan pada karyawannya harus bisa mengerjakan di
segala bidang, seperti Accounting, pajak, ekspor impor, personalia, dll.
Di
PT Cresco Indonesia sendiri, saat ini Fei memiliki karyawan sebanyak 500
orang.Terhadap pendapat yang mengatakan bahwa SDM adalah asset suatu
perusahaan, ia membenarkannya. Sejalan dengan hal tersebut, baginya SDM yang
bekerja di perusahaan yang dipimpinnya merupakan aset yang paling berharga.
Oleh karena itu, selain menjaga hubungan baik dengan customer, ia juga menjaga
hubungan baik dengan para karyawan, dengan menerapkan sistem kekeluargaan.
Dalam hal ini, ia menganggap seluruh karyawannya sebagai suatu keluarga besar.
Di
dalam melaksanakan pekerjaan, ia juga tidak menganggap ada perbedaan antara
karyawan yang satu dengan yang lain, maupun dengan dirinya sendiri, tetapi
mereka bekerja tim secara bersama-sama, untuk tujuan bersama pula. Dengan
harapan mereka semua dapat bekerja dengan perasaan senang dan lapang dada. Dari
situ, dengan sendirinya mereka akan dapat melakukan segala sesuatunya secara
tepat waktu dan profesional.
Untuk
lebih memotivasi karyawan, ia memberikan perhatian yang besar, terutama dalam
hal kesejahteraan karyawan. Hal ini disebabkan karena ia berprinsip tidak ingin
menguasai seluruh keuntungan perusahaan hanya untuk memperkaya diri sendiri,
tetapi harus dirasakan bawahannya. Dengan kiat-kiat tersebut, ia berharap
perusahaan yang dipimpinnya akan terus berkembang dan maju serta mampu bersaing
dengan perusahaan sejenis.
Pria
yang telah banyak mengalami sukaduka dalam memimpin PT Cresco Indonesia ini
sangat menyadari bahwa semua yang dicapai dan diperolehnya hingga saat ini
merupakan hasil jerih payah dari seluruh jajaran di perusahaan, dan untuk itu
sebagai pimpinan ia sangat berterima kasih pada para karyawannya, semoga hasil
jerih payah ini dapat ditingkatkan lebih besar lagi pada masa-masa mendatang.
Mengenai
dukungan keluarga yang diberikan kepadanya dalam meniti kariernya selama ini,
ia menyatakannya sangat baik. Orang tuanya menyerahkan pilihan hidup kepada Perry
sendiri karena “sudah dewasa dan bisa memilih mana yang baik dan mana yang
salah”. Orang tuanya terutama ibunda tercintanya mengajarkan kepadanya bahwa
"apapun kalau itu baik buat kamu maka kerjakan, dan apapun yang tidak baik
buat kamu maka hentikan". Sehingga ia sangat memuji ibunda tercintanya
sebagai "She is my
inspiration" dalam kehidupan kesehariannya dari segi kesabaran,
tanggungjawab, ketabahan, dan lain-lain.
Sebagai
anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya, ia sangat menyadari bahwa
kesuksesannya hingga seperti sekarang ini berkat doa restu orang tuanya yang
tiada henti-hentinya. Oleh sebab itu, Fei saat ini berusaha sebisa mungkin
untuk tidak menyakiti perasaan orangtuanya. "Jadi kita jangan melupakan
orang tua karena orangtua itu sangat berharga bagi kita", tandasnya.
Sementara
itu, ditanya tentang obsesi pribadinya di masa datang, ia mengatakan bahwa
obsesinya hanya satu yakni ingin menjadi dosen. "Saya ingin menjadi dosen
yang membagikan ilmu atau pengalaman yang saya miliki kepada anak-anak bangsa
agar mereka mampu menjalani kehidupan dengan baik",ujar pria yang telah
menyelesaikan Studi Profesi Akuntan
tahun 2005 di Tridarma.
Di
dalam menjalani kehidupan, Fei mempunyai dan menerapkan prinsip dan motto hidup
'selalu mengutamakan kejujuran dan tanggungjawab' dalam kehidupannya. Ia memilih
menjadi orang jujur dan bertanggungjawab, menerima apa adanya dan tidak
mengambil sesuatu yang bukan haknya. "Kalau jujur dan tanggungjawab
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maka akan menjadi orang selamat.
Selain itu seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa bila kita ingin disayangi
dan dicintai maka kita harus terlebih dahulu mencintai dan mengasihi orang
lain". Hal-hal tersebut ia terapkan dalam kehidupannya sehari-hari
sehingga sekarang ini ia hidup dalam ketentraman dan ketenangan jiwa yang
nyata.
Harapan terhadap Pemerintah
Sementara
itu, kepada Pemerintah, ia berpesan agar mempunyai perasaan terhadap rakyat
kecil, jangan korupsi, dan jangan berbohong. "Jangan melihat ke atas saja
tapi juga lihat ke bawah bahwa bangsa ini sudah semakin hancur. Kalau ada
masalah jangan ditutupi tapi terbuka dan jangan dikarenakan memiliki kekuasaan
sehingga bertindak semena-mena seperti sekarang ini",ujar anak bungsu dari
enam bersaudara ini yang memilih Pulau Dewata Bali sebagai tempat liburan.
Selain
itu, ia berharap agar pemerintah memperhatikan orang-orang yang memiliki
kapasitas keilmuan, jangan disingkirkan, tetapi dimanfaatkan untuk kemajuan
bangsa dan negara Indonesia. "Berilah perhatian dan kesempatan kepada
orang-orang yang bersih dan mampu yang saat ini banyak di Indonesia. Sayang
kalau kepintaran putra bangsa Indonesia dipakai oleh luarnegeri seperti Bj.
Habibie", tandasnya.
Di
sisi lain, ia melihat negara Indonesia potensinya sangat besar untuk maju,
kalau semua aparat pemerintah betul-betul baik kerjanya dan bersih dari perbuatan
tercela maka akan makmur tanah air kita. Dan yang penting, jujur dan
bertanggungjawab serta bekerja memakai hati nurani dalam memimpin negara dan
bangsa Indonesia. "Kita benar-benar butuh aparat pemerintah yang jujur dan
tidak mementingkan pribadi dan golongannya. Karena masih banyak di Indonesia
orang-orang yang benar-benar jujur dan bertanggungjawab, serta memiliki
kapasitas keilmuan. Sehingga bisa digunakan untuk kemajuan bangsa dan negara
Indonesia", ujar pria yang masih lajang dengan penuh semangat.
Kepada
generasi muda, ia berpesan agar jujur dan bertanggungjawab. Menurutnya, dengan
bersikap jujur kita bisa dipercaya oleh orang lain dan orang tidak akan rugi
menitipkan barang kepada orang yang jujur. Setelah bersikap jujur, kita harus
memiliki rasa tanggungjawab terhadap pekerjaan kita. Jujur dan bersikap
bertanggungjawab itu sangat penting.
Sebagai
bukti bertanggungjawab terhadap diri sendiri adalah mengetahui cita-cita di
masa depan. Setelah mengetahui cita-cita kita, kemudian kita mengejar cita-cita
tersebut dengan kerja keras dan berdoa kepada Tuhan sehingga terwujud. “Karena
lebih baik kita bermimpi, dengan mimpi maka hidup ini akan semakin hidup.
Seperti dulu bermimpi bisa pergi ke bulan, akhirnya sekarang bisa juga pergi ke
bulan.”
Ia
melihat generasi muda sekarang ini inginnya serba instant, padahal tidak ada
yang instant di dunia ini, semua harus dimulai dari bawah dulu. Makanya, ia
lebih bangga terhadap generasi sebelumnya daripada generasi sekarang.
"Jaman dulu orangnya memiliki kekuatan mental dan berusaha dengan sabar
dari bawah dulu. Sedangkan generasi sekarang kuliah saja sudah malas, dan
banyak melakukan kenakalan remaja yang tidak wajar"ujar pria yang
mengidolakan tokoh Mar'ie Muhammad dan Bob Sadino sebagai teladan hidup sambil
menutup percakapan dengan Tim Profil.
Demikianlah kisah kisah sukses mengelola perusahaan besar. Semoga bermanfaat.
Baca juga :Cara Membuka Usaha Minimarket
Komentar
Posting Komentar