Cara Menjadi Guru Yang Baik Dan Teladan
Cara Menjadi Guru Yang Baik Dan Teladan - Perjalanan nasib seseorang memang kadang sulit di duga. Ada kala apa yang dilakoninya dikemudian hari berbeda dari yang dicita-citakannya semula. Karena, semua memang berpulang pada kehendak Allah SWT. Setiap manusia boleh berencana tapi Allah SWT jualah yang menentukan. Dibalik semua kejadian itu ada hikmah bagi seseorang yaitu suatu rencana Allah SWT yang mungkin pada hari ini kita belum tahu maknanya. Namun, satu hal yang tidak boleh dilupakan bahwa kerja keras, berbakti kepada orang tua serta ikhlas kepada Allah SWT merupakan kunci meraih kesuksesan. Itu pula yang tercermin pada pria bernama lengkap Drs. Zamzam Mauludin yang kini menjabat sebagai Kepala SMUN 1 Soreang.
Suasana Cara Menjadi Guru Yang Baik Dan Teladan |
Pria yang akrab disapa Zamzan ini
dilahirkan dari pasangan H. Tatang Buchori dan Aan Rohanah, sebuah keluarga
pendidik. Ibunya seorang pensiunan guru SD, begitu juga dengan ayahnya yang
seorang pensiunan guru. Keduaorangtuanya yang sederhana dan pekerja keras
sangat mendorong kepada anak-anaknya agar terus sekolah, sehingga anak-anaknya
kini rata-rata sudah menyelesaikan S1 termasuk Zamzam.
Mengenai latar belakang pendidikan Zamzam,
dimulai ketika ia masuk SD Pangauban 1, kemudian melanjutkan SMP di Margahayu.
Selepas SMP, ia meneruskan ke SMA 4 di Bandung. Setelah lulus SMA, atas dasar
ingin menyenangkan orang tuanya Zamzam masuk ke UPI Bandung Jurusan Ekonomi
Perusahaan mengambil program S-1. Berkat doa restu orang tuanya ia merasa enjoy dan barokah dalam menjalani
kuliahnya.
"Dulu sebenarnya saya
bercita-cita masuk ke Fakultas Hukum Jurusan Hukum Internasional UNPAD, tetapi
ayah saya tidak mengijinkan sehingga masuk ke UPI Bandung. Dan masuk ke UPI
tidak pernah terlintas cita-cita menjadi guru. Cita-cita sewaktu kecil pernah
ingin menjadi dokter, insinyur dan supir bis. Yang paling berkesan adalah ingin
menjadi supir bis. Kalau melihat supir bis membawa mobil besar kelihatannya
keren dan hebat. Tapi takdir menentukan lain, saya harus menjadi seorang
pendidik", ujar pria yang memilih Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh favoritnya ini.
Pada waktu masuk ke UPI Bandung
timbul kesadaran terbesarnya ketika praktek mengajar, dari sana muncul kesenangan
mengajar, karena ada penyaluran idealisme dalam mendidik anak bangsa. Oleh
sebab itu, sebelum kuliah selesai, ia sempat menjadi guru honorer di sebuah
Madrasah Aliyah di Margahayu tahun 1983, bahkan tahun 1984 mengajar di SPG
(Sekolah Pendidikan Guru), sehingga kuliahnya sempat terbengkalai. Kemudian
setelah lulus kuliah, ia mengajar di SMAN 1 Ciwidey yang baru berdiri. Ia
bersama teman-temannya membangun sistem bagi SMAN 1 Ciwidey, sehingga ia
memiliki andil besar dalam merintis sekolah ini hingga berkembang sampai
sekarang ini. Hal ini dikarenakan pada waktu itu, ia dipercaya menjadi Wakasek
di SMAN 1 Ciwidey sejak tahun 1989.
Dua belas tahun kemudian, di
Kabupaten Bandung diadakan kesempatan bagi guru-guru untuk mengikuti testing
menjadi kepala sekolah, pria yang merasa enjoy
sebagai pendidik dan pernah membuka lembaga kursus Primagama dengan mengajar
komputer ini, ditunjuk untuk mewakili SMAN 1 Ciwidey. Dari testing tersebut, ia
dinyatakan lulus sebagai Kepala Sekolah dengan mendapatkan nilai terbaik.
Walaupun demikian, hal itu tidak terlalu mengejutkan dirinya karena sebelumnya
ia pernah menjadi Kepala Sekolah SMA Swadaya Karya di Cibuni selama 3 tahun.
Kemudian setelah diangkat oleh Negara menjadi Kepala Sekolah, ia ditempatkan di
SMAN Pangalengan pada tahun 2002. Karena kinerjanya baik selama memimpin SMAN
Pangalengan, selanjutnya ia ditempatkan di SMUN 1 Soreang pada tahun 2005
hingga sekarang.
Selain sebagai Kepala SMUN 1 Soreang
ia juga menjabat sebagai Sekretaris MKKS Kabupaten Bandung, sebuah Kelompok
Kerja Kepala Sekolah yang pernah membuat program berjudul "Sukses Ujian
Nasional 2007" dengan memberikan
suatu panduan bagi seluruh sekolah bahwa tiap sekolah harus mempersiapkan Ujian
Nasional lewat program pemantapan, dan try out. Program tersebut telah
disepakati oleh seluruh Kepala Sekolah di Kabupaten Bandung bekerjasama dengan
regulator pendidikan. Lahirnya program tersebut mendapat sambutan positif dari
berbagai pihak karena telah memberikan manfaat bagi para siswa, guru, dan
masyarakat pada umumnya.
Kiat Membina
Hubungan Baik dengan Orang
Sekolah yang dipimpin Zamzam saat ini,
SMUN 1 Soreang didirikan pada tahun 1983 dan saat ini memiliki SDM atau staff
sebanyak 100 orang. Guna menjalin hubungan baik dengan bawahan, ia selalu
melaksanakan setiap pekerjaan yang dipercayakan kepadanya secara profesional
dan teamwork. Menurutnya bahwa zaman
sekarang tidak ada yang namanya Superman
dalam suatu manajemen, yang ada hanyalah teamwork.
"Seseorang tidak ada artinya tatkala dia tidak bekerja secara teamwork dan tidak mampu menumbuhkan
potensi-potensi yang ada disekitarnya", ujar pria yang selalu terbuka
terhadap guru dan stakeholder lainnya secara akuntabel dan transparan demi
kemajuan sekolah yang dipimpinnya ini. Selain itu, untuk membina hubungan baik
dengan para bawahannya dilakukannya menggunakan hubungan dinas yang lebih
diwarnai dengan hubungan kekeluargaan.
Cara Menjadi Guru Yang Baik Dan Teladan
Disinggung tentang obsesi yang
mungkin masih terwujud, Zamzam mengatakan ia mempunyai keinginan untuk
menciptakan SMAN 1 Soreang menjadi
sekolah yang sangat nyaman bagi anak didik, artinya "saya harus
menciptakan sekolah ini agar anak betah belajar, dan guru betah mengajar.
Selain itu, saya juga harus menciptakan sekolah ini agar dipercaya oleh masyarakat",
ujar pria yang ramah dan murah senyum tiap bersua dengan setiap orang ini.
Untuk menuju kearah tersebut, ia sudah memulainya dengan membenahi seluruh
prasarana dasar, seperti membangun Laboratorium Komputer, Bahasa, dan IPA.
Selain itu, keinginan berikutnya ia ingin agar SMUN 1 Soreang menjadi memadai
dari segi sarana dan prasarana sebagai bentuk pelayanan optimal kepada
masyarakat dan anak didik, misalnya memiliki laboratorium tidak hanya satu tapi
banyak, juga ingin memiliki Laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, multimedia,
dan IPS. Diharapkan dengan adanya fasilitas di SMUN 1 Soreang yang lengkap dan
memadai bisa memberikan layanan optimal kepada seluruh siswa sehingga siswa
yang kreatif dan inovatif bisa lahir dari SMUN 1 Soreang. Untuk meraih kearah
tersebut, ia berharap kepada guru-guru SMUN 1 Soreang agar mempunyai standar
idealisme yang sama, sebab jika seorang guru tidak memiliki idealisme maka guru
tersebut akan melakukan tugas/pekerjaannya asal gugur kewajiban sehingga
hasilnya tidak maksimal.
"Harapan saya empat atau lima
tahun kedepan secara fisik SMUN 1 Soreang bisa berkembang menjadi dua lantai,
dengan fasilitas laboratorium yang lengkap, sehingga orang tua percaya dan anak
didik serta guru menjadi betah di SMUN 1 Soreang. Selain itu, keinginan dimasa
datang bahwa SMUN 1 Soreang bisa menjadi institusi pendidikan yang ideal yang
mencetak generasi-generasi yang memiliki idealisme, kreatifitas, dan inovasi
tinggi, sehingga mampu mengantarkan bangsa Indonesia kearah bangsa yang lebih
maju", harap pria yang cerdas dan cekatan ini.
Terhadap dunia pendidikan di
Indonesia sekarang ini, pria yang selalu terlihat enerjik dan sederhana ini
merasa prihatin tatkala pendidikan di tanah air dihujat sebagai biang keladi
'kebobrokan' bangsa, sulit menerima perubahan, konvensional, dan lain-lain. Hal
ini perlu dirubah sendiri oleh kalangan pendidik dan institusi pendidikan bahwa
seorang pendidik mesti menjadi agent of
change (agen perubahan). Syarat untuk berubah didunia pendidikan adalah
semua guru dan stakeholder harus inovatif dan kreatif. Apalagi Kepala Sekolah
harus menjadi seorang inovator. Dalam
globalisasi sekarang ini, inovatif dan kreatif merupakan dua kata kunci yang
mewarnai kehidupan dunia, misalnya sekarang Jepang tidak memproduksi
barang-barang yang tahan lama seperti Handphone padahal mereka mampu membuat
Handphone yang kuat puluhan tahun, mereka cukup membuat Handphone yang kuat
selama 2 tahun, yang penting setelah itu ada lagi yang lebih baik. Berarti
proses kreatif dan inovatif ini menjadi kata kunci di semua lini kehidupan.
Untuk mengarah kepada kreatif dan inovatif
harus ditumbuhkan suatu situasi dan kondisi yang memungkinkan seluruh
stakeholder pendidikan bisa kreatif dan inovatif. Ini yang coba
ditumbuhkembangkan di SMUN 1 Soreang, seperti mendesain ruangan dengan warna
warni sesuai dengan kehendak para siswa. Selain itu, untuk mengembangkan sikap
kreatif dan inovatif para siswa, di sekolah ini mencoba penggunaan musik klasik
yang bisa merangsang otak kanan. "Setiap kreatifitas yang muncul dari
siswa kita fasilitasi, sehingga memberi dampak positif bagi prestasi para
siswa. Diantaranya meraih Juara Pertama Voli, Juara Kesenian, Juara Paduan
Suara, dan lain-lain. Itu merupakan hasil dari kreatifitas dan inovasi",
tutur pria yang sering mengajak rekan guru dan kepala sekolah untuk
mengembangkan idealisme didunia pendidikan ini.
Harapan terhadap
Dunia Pendidikan di Indonesia
Dalam UU Sisdiknas disebutkan bahwa
tanggungjawab pendidikan tidak hanya bertumpu kepada sekolah tapi juga
pemerintah dan masyarakat. Oleh sebab itu, kepada pemerintah dan masyarakat, ia
berharap ikut membangun pendidikan di Indonesia kearah yang lebih baik. Selain
itu, anak sulung dari enam bersaudara ini merasa prihatin tatkala dunia
pendidikan di Indonesia sering disebut biang masalah bangsa, karena hal itu
bisa mengakibatkan masyarakat tidak percaya kepada dunia pendidikan sehingga
bisa membahayakan masa depan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, menurutnya,
dunia pendidikan harus muncul menjadi sosok yang ideal, dengan didukung oleh
semua pihak termasuk rekan pers dan pemerintah serta masyarakat. Juga
kewibawaan institusi pendidikan harus dijaga sebaik-baiknya, karena
satu-satunya harapan bangsa Indonesia dimasa depan bertumpu pada dunia
pendidikan.
"Jika institusi pendidikan
tidak ideal, maka institusi manalagi yang bisa diharapkan bangsa Indonesia
dimasa datang. Didunia pendidikan ini harus ideal, dan perlu dukungan dari
semua pihak seperti pemerintah dan masyarakat", ujarnya penuh semangat.
Oleh sebab itu, sekarang ini ia merasa prihatin terhadap perhatian pemerintah
yang masih kurang berpihak kepada SMU. Menurutnya, hal ini terjadi karena saat
ini pemerintah lebih memprioritaskan Wajib
Belajar 9 tahun sampai SMP. Ditambah dengan kebijakan pemerintah agar tahun
2012 ada keseimbangan antara jumlah SMU dan SMK. Hal ini diterjemahkan oleh
regulator pendidikan bahwa bantuan ke SMU semakin dikurangi, padahal SMU
sebagai institusi pendidikan yang sama di Indonesia harus juga sama-sama
diperhatikan. Selain itu, ia berharap kepada pemerintah agar segera
mengimplementasikan UUD 1945 tentang anggaran pendidikan sebesar 20 persen baik
dari APBN dan APBD. Kalau itu diimplementasikan, maka kesulitan-kesulitan
keuangan yang dihadapi sekolah akan sedikit berkurang. Menurutnya, hanya
konsistensi dari pemerintah masih kita tunggu kapan dapat terealisasikan
anggaran tersebut.
Sementara itu terhadap orang tua
siswa saat ini, ia menilai bahwa akibat lemahnya ekonomi dan dampak kebijakan
program JPS (Jaring Pengaman Sosial), perhatian orangtua terhadap pendidikan
relatif menurun. Pada waktu itu kebijakan program JPS bagus dengan membantu
yang tidak mampu tapi ada dampaknya yang sekarang tidak bagus, yakni orang yang
tidak mampu dan yang mampu sama-sama menunggu bantuan sehingga perhatian
terhadap kewajiban administrasi mereka sering tercecer (menunggak). Bagi yang
tidak mampu bisa dipahami tapi bagi yang mampu Zamzam mengharapkan agar mereka
bisa meningkatkan kesadaran untuk memenuhi kewajiban.
Prinsip/Motto
HidupTerbaik 2016
Di dalam menjalani kehidupannya, Zamzam
mempunyai dan menerapkan prinsip dan motto hidup ''menerima apa adanya, ikhlas dan selalu bersyukur'. Ia berusaha
menerima apa adanya dengan melakukan segala sesuatu dengan dasar keikhlasan dan
menerima apapun hasil yang dikerjakan dengan penuh kesyukuran sehingga doa yang
senantiasa ia lantunkan kepada Allah SWT yaitu "Mudah-mudahan Allah SWT memasukkan saya kedalam golongan
orang-orang yang bersyukur". Menurutnya, ia ingin menjadi orang yang
bersyukur sebab orang yang bersyukur akan ditambahkan kenikmatan oleh Allah
SWT, dan dari sisi rezeki seringkali mendapatkan karunia Allah SWT dari arah
yang tidak disangka-sangka. "Itu prinsip saya yang melekat dalam hati
melalui keluarga dan guru-guru terdahulu agar selalu senantiasa menjadi orang
yang hidup biasa tapi melakukan segala sesuatu dengan dilandasi dasar
keikhlasan dan selalu bersyukur", ujar pria yang menyenangi tempat liburan
di rumah dan dikolam ini.
Prinsip/motto hidup itu juga
dijalaninya dalam kehidupannya sehari-hari. Dan sebagai Kepala Sekolah, ia
sering mengajak kepada bawahannya agar selalu hidup ikhlas. Menurutnya, bila
seseorang bekerja tanpa keikhlasan apalagi yang bisa diharapkan. Kalau kita
bekerja ikhlas semata-mata karena Allah SWT, mudah-mudahan ini sebagai lahan
amal. "Selain itu, keikhlasan tidak mengurangi sisi hak-hak finansial bahkan mendapatkan uang lebih
banyak dan lebih barokah", ujar pria yang harus berprinsip 'Jadilah Diri Sendiri' ini. Itulah yang
coba ia kembangkan mengenai pentingnya keikhlasan dan rasa syukur nikmat kepada
Allah SWT ini. Oleh karena itu, ia dan keluarganya senantiasa berdoa agar
mereka dimasukkan dalam golongan orang-orang yang ikhlas dan mampu mensyukuri
nikmat Allah SWT. Amiin.
Arti Penting Keluarga
Dalam kehidupan berumahtangga, Zamzam menikah
dengan Tini Suartini, Spd seorang guru SD pada tahun 1989, dan saat ini telah
dikaruniai tiga orang anak, 2 putra dan 1 putri. Anak sulungnya bernama Rio
Nizam Muhammad yang sekarang sekolah di Madrasah Aliyah, dan anak keduanya
bernama Revina Noor Zamzam yang masih kelas 6 SD. Dan yang bungsu bernama Yeza
Aflah Mubarrok yang berusia 3 tahun pada bulan Agustus mendatang. Didalam
membina dan membimbing keluarga, pria yang dikenal pekerja keras dan ulet ini
memiliki motto 'Rumahku Sorgaku'.
Keberhasilan dan kesuksesannya yang
kini diraihnya tak lepas juga berkat pengertian dan dukungan penuh dari
keluarganya, terutama isteri tercintanya dan ketiga anak tersayangnya.
Isterinya yang seorang guru sangat memahami dan pengertian terhadap pekerjaan
yang dijalaninya. Dukungan mereka sangat berarti dalam menunjang karirnya
sehingga seperti sekarang ini. Oleh sebab itu, ditengah kesuksesannya berkarir,
Zamzam tak melupakan waktunya untuk menyempatkan diri berkumpul bersama
keluarga. Sampai saat ini komunikasi dapat berjalan terus dengan baik.
Pesan Mario Teguh terhadap
Generasi Muda
Melihat perkembangan kehidupan
generasi muda saat ini, Zamzam merasa prihatin karena kehidupan yang mereka
hadapi semakin hari kian sulit, yang sangat berbeda dengan generasinya."
Saya dulu kalau mau menjadi pegawai negeri tidak terlalu sulit, tapi generasi
sekarang kalau mau menjadi pegawai negeri sangat sulit. Semakin lama pesaingnya
kian besar", tutur pria kelahiran Bandung, 11 Agustus 1962 ini. Ia meneruskan,
apalagi sekarang ini di beberapa pabrik sudah mulai banyak karyawan dirumahkan
dan di PHK. Artinya kehidupan ekonomi generasi muda sekarang ini akan semakin
sulit, dan ini merupakan tanggungjawab kita semua termasuk para pemegang
kebijakan di pemerintah. Dalam menghadapi situasi seperti itu diharapkan kepada
generasi muda agar meningkatkan kualitas diri, baik keimanan maupun keilmuan.
"Sebab semuanya berawal dari
keimanan tanpa keimanan akan banyak orang pintar yang hanya membodohi
orang-orang bodoh. Tapi kalau dasarnya keimanan mudah-mudahan generasi muda
sekarang menjadi pribadi yang pintar, kreatif, inovatif, sehingga mereka tidak
akan kesulitan mencari nafkah. Karena setiap melihat sesuatu sekecil apapun
bisa menjadi peluang usaha untuk menopang kehidupan dimasa datang", tutur
pria yang pernah menjadi Kepala Sekolah termuda di Kabupaten Bandung ini.
Menurutnya, bila hal itu dilakukan oleh generasi muda maka bangsa Indonesia
kedepannya akan menjadi bangsa yang kreatif dan inovatif serta bermartabat.
"Saat ini sangat sulit berharap kepada
pemerintah untuk memberikan lapangan kerja. Apalagi lulusan sekolah belum tentu
terserap oleh lapangan kerja yang ada sehingga timbul pengangguran baru. Oleh
sebab itu, kepada generasi muda diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan
keilmuan," ujar pria yang dipercaya sebagai Wakil Ketua Asosiasi Guru IPS
Propinsi Jawa Barat ini. Lanjutnya, bila generasi muda tidak dilandasi keimanan
dan keilmuan maka kekhawatiran meningkatnya kejahatan bukan sesuatu yang mustahil.
"Saya berharap kepada generasi muda hendaknya ditingkatkan pendekatan
keimanan bukan pendekatan matematis, yakni yakin bahwa Allah SWT menurunkan
umat-Nya dengan rezekinya masing-masing.Walaupun secara matematis kedepannya
hidup terasa kian sulit tapi karena dasarnya keimanan maka tidak sulit bagi
Allah SWT untuk merubah nasib suatu kaum tatkala umat-Nya mau merubah nasibnya
sendiri", harap pria yang saat ini dipercaya menjabat Wakil Ketua MKKS
Propinsi Jawa Barat sambil menutup percakapan dengan Tim Profil dengan mengutip
ayat Al-Qur'an Surat Ar-Ra'du ayat 11: "
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu mau
merubah nasibnya sendiri."Cara Menjadi Guru Yang Baik Dan Teladan
Baca juga : Kisah Sukses Dokter Teladan Indonesia
Komentar
Posting Komentar