Kisah Sukses Bisnis Usaha Burger
Kisah Sukses Bisnis Usaha Burger - Kehendak seseorang seringkali berbeda dengan kenyataan. Adakalanya seseorang menginginkan ini tapi yang didapat itu. Hal tersebut tak terlepas dari kehendak Allah SwT. Kita hanya bisa berusaha sedangkan Allah SWT yang menentukan kehidupan kita. Hal itu dialami oleh Made Ngurah Bagiana. Kehidupan keras dan prihatin sudah dirasakannya sejak kecil. Untuk mendapatkan sesuatu ia mesti bekerja keras. Dengan demikian sifat semasa kecil terbawa hingga dewasa. Pribadi keras membentuk jati dirinya. Oleh sebab itu, ketika merantau ke kota Jakarta ia sangat mudah bertahan hidup dengan cara berjualan edam burger hingga sukses dan kaya raya.
Kisah perjalanan hidup Made Ngurah Bagiana dimulai ketika ia lulus sekolah menengah teknologi (STM) pada tahun 1975. Ia mengambil jurusan bangunan sehingga pandai dan terampil dalam membangun sebuah rumah. Dari kecil hingga remaja hidup di daerah Bali membuat ia bosan. Kemudian untuk menggairahkan hidup sekaligus menghilangkan rasa bosan ia memutuskan pergi mencari kehidupan yang lebih baik di kota Jakarta. Setiba di Jakarta, ia menumpang hidup di sebuah kontrakan kecil milik kakak tercinta di wilayah Utan Kayu. Sedangkan saat itu ia tidak memiliki pekerjaan disebabkan pergi ke Jakarta tanpa arah dan tujuan jelas.
Kehidupan Jakarta memang keras. Made Ngurah tidak bisa berpangku tangan mengandalkan belas kasihan kakak tercinta. Ia harus bekerja untuk berjihad membiayai kehidupannya sendiri. Apakah tangan di atas kebih baik dari tangan dibawah. Apakah Rasulullah SAW menyuruh manusia untuk makan dari hasil keringat sendiri. Oleh sebab itu, mulailah Made Ngurah Bagiana mencari pekerjaan untuk membiayai kehidupannya. Beruntung, ia mendapatkan pekerjaan sebagai tukang cuci baju dan pakaian. Pekerjaan tersebut tak berlangsung lama karena ia tak betah dan beralih profesi sebagai kuli bangunan sesuai jurusan yang ditempuh di bangku sekolah. Lagi ia merasa tak betah dan capek sehingga beralih profesi menjadi seorang kondektur bis.
Kisah Sukses Bisnis Usaha Burger
Tak dinyana profesi kondektur bis PPD membuatnya bosan alias booring. Dengan muka yang sangat sangar dan rambut gondrong Made Ngurah Bagiana memutuskan menjadi seorang preman. Dirasakan profesi ini sangat mudah dalam mendapatkan uang dalam jumlah banyak. Banyak perilaku yang dibuat pria tampan ini untuk menunjukkan kekuatannya sebagai preman. Ketika naik angkutan kota atau bis seringkali ia tidak membayar ongkos sepeserpun. Justeru meminta uang kepada para kondektur dan sopir. Profesi sebagai preman dijalani beberapa tahun dalam.suka maupun duka. Kemudian ia memutuskan untuk bertobat atau pensiun dari profesi preman. Sebagaimana persis dalam film di stasiun televisi RCTI berjudul Preman Pensiun. Ia lebih memilih profesi terhormat sebagai wirausaha atau pengusaha telor di daerahnya.
Tak dinyana profesi kondektur bis PPD membuatnya bosan alias booring. Dengan muka yang sangat sangar dan rambut gondrong Made Ngurah Bagiana memutuskan menjadi seorang preman. Dirasakan profesi ini sangat mudah dalam mendapatkan uang dalam jumlah banyak. Banyak perilaku yang dibuat pria tampan ini untuk menunjukkan kekuatannya sebagai preman. Ketika naik angkutan kota atau bis seringkali ia tidak membayar ongkos sepeserpun. Justeru meminta uang kepada para kondektur dan sopir. Profesi sebagai preman dijalani beberapa tahun dalam.suka maupun duka. Kemudian ia memutuskan untuk bertobat atau pensiun dari profesi preman. Sebagaimana persis dalam film di stasiun televisi RCTI berjudul Preman Pensiun. Ia lebih memilih profesi terhormat sebagai wirausaha atau pengusaha telor di daerahnya.
Made Ngurah Bagiana membeli 1 peti besar berisi telur di sebuah pasar besar kemudian dijual secara eceran ke sejumlah pedagang bubur. Namun usaha berjualan telor mengalami kendala serius sehingga ia terpaksa beralih profesi menjadi seorang sopir mobil pickup omprengan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Adapun rute yang ia pilih adalah Kanoung Rambutan ke Pulogadung hingga Cililitan. Profesi sebagai sopir dijalani hingga tahun 1985 ia memutuskan berhenti kerja sebagai sopir dikarenakan bosan dan memutuskan hendak pulang ke daerah asalnya, Singaraja Bali.
Di kampung asalnya, Made Ngurah Bagiana mendapatkan pasangan hidup dengan menikahi seorang wanita cantik di daerahnya bernama Made Arsani Dewi. Tanggal 25 Desember 1985, Made Ngurah Bagiana bersanding dipelaminan bersama pujaan hatinya, Made Arsani Dewi. Karena di Bali tak kerasan membuat Made Ngurah Bagiana mengajak isteri tercinta untuk oergi merantau ke Jakarta. Di kota Jakarta diharapkan kehidupan ekonomi bisa lebih baik ketimbang di Singaraja Bali. Pria ramah ini memulai usaha mobil pickup omprengan. Dari usaha itu ia sanggup membeli sebuah rumah sederhana di wilayah Pondok Kelapa.
Bisnis mobil pick up omprengan berjalan mulus. Hingga tahun 1986 disrbabkan terjadi deflasi rupiah mengakibatkan usaha mobil omprengan Made Ngurah Bagiana mengalami kebangkrutan total. Kerugian besar usaha dialaminya hingga terpaksa menjual mobil dan rumah untuk membayar semua kerugian usaha. Kemudian kini terpaksa mereka mengontrak di sebuah rumah kecil.
Pada tahun 1990 karena tak betah tinggal di daerah tersebut dan hendak memulai membuka usaha baru membuat Made Ngurah Bagiana beserta isteri tercinta menutuskan pindah rumah ke daerah Perumnas Klender. Di tempat inilah, ia melihat dengan jelas seorang pedagang yang sedang menjual burger dan laris manis dibeli banyak orang. Terlintas di benaknya rencana membuka usaha burger serupa karena potensi keuntungan yang lumayan besar. Kemudian ia mengajukan pinjaman uang sebagai modal usaha membuka bisnis burger ke sebuah bank. Namun bank itu menolak aplikasi pengajuan pinjamannya dengan alasan tidak mempunyai jaminan. Oleh sebab itu, ia kemudian memilih meminjam uang sebwsar Rp 1,5 juta kepada salah seorang temannya dengan dalih untuk membuka usaha burger. Uang itu dipergunakan untuk membeli peralatan kompor dan dua unit gerobak dorong.
Untuk membuat burger yang enak tidak mudah. Diperlukan bahan baku terpilih. Oleh sebab itu, pria humoris ini membeli bahan burger seperti mentega, saus, sayur, daging, roti secara eceran dari satu tempat ke tempat lain. Untuk memperkuat brand, ia memberi nama burgernya dengan merek burger Lovina yang berarti sebuah nama pantai di Pulau Dewata Bali yang sangat terkenal keindahannya. Untuk menjual burger buatannya, Made Ngurah Bagiana memasarkan sendirian dibantu temannya. Dimana pria cerdas ini mengayuh pedal gerobak setiap hari di pagi hari hingga sore dengan berpindah dari satu daerah ke daerah lain untuk menjajakan burger Lovina buatannya.
Pengalaman sebagai pedagang keliling burger sangat banyak. Duka dan suka sebagai penjual makanan burger ia rasakan. Pada waktu musim hujan adalah saat yang merepotkan untuk berjualan burger. Jalanan bisa banjir sehingga tidak bisa dilalui. Kemudian lada waktu ini, roti burger sering tak laku. Jika ini terjadi daripada dibuang sendiri maka ia makan burger jualan itu oleh diri sendiri dan isteri tercinta. Rugi besar pasti ia terima waktu itu. Pernah pada suatu waktu, ia hampir terkena petir disebabkan tetap berjualan burger di tengah hujan deras dengan gemuruh petir. Lalu pada saat di kebun sedang memetik daun selada di Pulogadung terjatuh karena adanya suara petir yang keras diiringi hujan lebat. Tapi berkat pertolongan Allah SWT ia masih bisa selamat.
Namun kerugian yang dialami oleh Made Ngurah Bagiana tidak berdampak besar bagi kehidupan ekonomi rumahtangganya. Disebabkan isteri tercinta bekerja di sebuah perusahaan sehingga mempunyai penghasilan yang mampu menopang kehidupan mereka jika penghasilan dari usaha burger merugi.
Peristiwa pahit lainnya yang dialami oleh Made Ngurah Bagiana adalah ketika ia memulai usaha berjualan burger tidak ada seorang pun yang membeli burger darinya. Padahal ia menjual burger setiap hari dengan mengayuh gerobak. Ia menganalisis mungkin orang di sekitar perumahan berpikir harga burger yang saya tawarkan mahal. Oleh sebab itu, tak seorang pun yang membeli burger darinya. Padahal harga burger yang dijual Made Ngurah Bagiana tidak mahal alias murah meriah dengan harga sekitar Rp 1700 per burger. Kemudian harga tersebut dipromosikan ke daerah perumahan itu. Ketika mereka tahu harga burger buatan Made Ngurah murah meriah maka banyak orang yang menjadi pelanggan. Dalam satu hati dapat terjual burger sebanyak 20 burger lebih.
Made Ngurah Bagiana menyadari usaha burger yang dijalaninya mulai berjalan lancar dan menguntungkan. Untuk memperluas pangsa pasar dan keuntungan, ia menawarkan paket kemitraan bisnis burger ke sejumlah ibu rumahtangga yang ingin memiliki penghasilsn tambahan. Mereka bisa membuka gerai burger di depan rumah mereka maupun di depan sekolahan. Dengan sistem franchise atau mereka membeli bahan burger dari pria ramah ini dengan selisih harga yang jauh lebih murah. Selain menjual bahan burger, ia tetap menjslani profesi sebagai pedagang burger menggunakan gerobak.
Keuntungan demi keuntungan diraih pria tampan ini. Dalam tempo 2 tahun, gerai burger milik mitra usaha bertambah banyak. Dan gerobak burger yang dimilikinya mencapai 40 gerobak lebih yang tersebar di berbagai tempat. Atas hal itulah ia memutuskan pensiun dini kaya raya. Ia berhenti dagang roti burger secara keliling. Made Ngurah Bagiana kini sudah menyerahkan masalah pemasaran kepada anak buah tercinta yang banyak jumlahnya dengan memakai gerobak kayuh.
Berbagai inovasi terus diciptakan pria baik hati ini untuk menciptakan makanan burger yang enak dan lezat. Pada tahun 1996, pria yang berasal dari Pulau Bali ini mulai berinovasi membuat roti sendiri yang jauh lebih enak dari yang ada di pasaran. Ia pun menciptakan inovasi baru dalam cita rasa saus burger. Seminggu kemudian ia sukses membuat saus burger yang enak dan roti burger yang lezat sesuai selera orang Indonesia dan berbeda dengan roti burger yang ada di pasaran. Pendek kata, roti burger dan saus burger buatan Made Ngurah Bagiana lebih enak dari burgernyang disajikan di rumah makan cepat saji seperti Burger Mc Donald.
Kesimpulan cerita di atas bahwa cara memulai usaha burger sangat mudah. Dengan terlebih dulu menguasai cara menbuat roti burger yang enak dan lezat. Kemudian roti burger bisa dijual secara keliling menggunakan gerobak. Lalu prospek usaha burger sangat cerah dan menjanjikan karena disukai banyak orang. Itulah Kisah Sukses Bisnis Usaha Burger yang dijalani Made Ngurah Bagiana. Semoga bisa memberikan manfaat dan pencerahan bagi para pembaca sekalian.
Baca juga :
Assalamualaikum wrb,perkenalkan saya Sinta dari Padang saya pengusaha properti,saya ngin berbagi pengalaman kepada teman2 semua,dulu saya hanya penjual jamu keliling,hidup susah penghasilanpun hanya bisa untuk makan,saya punya anak tiga suami tinggalkan saya pada saat kelahiran anak saya yang ke 3.putus asa sempat terlintas dipikiran saya,tapi saya harus berjuang demi anak2 saya,tidak sengaja saya buka internet dan saya lihat no ustazd hakim,saya coba telpon beliau,saya dikasi solusi tapi saya ragu untuk menjalankannya tapi saya coba beranikan diri mengikuti apapun saran beliau syukur alhamdulillah Cuma 3 hari uang 5m yg saya minta itu terlihat jelas di depan mata saya sekarang saya bisa sukses seperti ini bisa beli rumah usaha properti saya terbilang sukses,sekarang semua anak2 saya sekolah dan sudah ada yang sarjana,terimah kasih saya ucapkan pada ustazd hakim berkat anda saya bisa seperti ini,khusus untuk room ini terima kasih karna saya bisa berbagi pengalaman,untuk teman2 yang mau seperti saya atau yang sedang dalam kesusahan khususnya yang terlilit hutang banyak jika teman2 berminat yakin dan percaya silahkan hub ustazd hakim di nmr 082281871557 insya Allah dikasi solusi,ini pengalaman saya nyata dan tidak ada karangan apapun sumpah atas nama Allah,salam persaudaraan,Wassalam.(tampah tumbal dan aman)
BalasHapus