Kisah Sukses Pengusaha Tahu Kaya Raya Dari Nol
Kisah Sukses Pengusaha Tahu Kaya Raya Dari Nol - Tahu merupakan makanan favorit bagi banyak orang di tanah air. Seringkali untuk memasarkan tahu, produsen pabrik tahu merekrut para pedagang tahu keliling baik menggunakan roda dua maupun jalan kaki. Di daerah penulis ada seorang pedagang tahu keliling yang dipanggul dengan jalan kaki. Lalu ada pula seorang penjual tahu keliling dengan menggunakan sepeda motor untuk memasarkannya. Tahu yang dijual tentu saja masih segar dengan harga yang sangat murah meriah. Tahu adalah kuliner yang sangat digemari banyak orang dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa dan lanjut usia. Banyak jenis makanan yang bisa dibuat dari bahan dasar tahu. Seperti tahu goreng, sayur tahu, pepes tahu, baso tahu, tahu crispy, tahu pedas, dan makanan lain sebagainya.
Banyak para pedagang tahu keliling belum meraih kesuksesan dan kaya raya. Tapi ada juga sebagian kecil pedagang tahu keliling yang kemudian menjadi kaya raya berkat naik jabatan sebagai pengusaha tahu. Hal ini dialami oleh pria bernama lengkap Acim Artasin yang kini berusia 49 tahun. Mulanya ia seorang penjual tahu keliling yang memasarkan tahu dari satu tempat ke tempat lain dengan berjalan kaki. Namun otak bisnisnya terus berpikir untuk menjadi pengusaha tahu berbekal pengalaman sebagai penjual tahu keliling. Kemudian ia memutuskan menjadi pengusaha tahu hingga sukses dan kaya raya dalam beberapa tahun. Hal ini ditunjang oleh kebiasaan baik dalam membesarkan usaha tahu seperti ulet, tekun, pantang menyerah dan pekerja keras.
Ditanya tentang keberhasilannya sebagai pengusaha tahu yang kaya raya sekarang ini ia mengatakan bagaikan sebagai mimpi. Kesuksesan bisnis tahu yang ia rasakan bagaikan kebetulan dan berkat Allah SWT. Dimulai dari kebiasaannya melihat para pengusaha tahu yang berhasil dan kaya raya di sebuah pasar tradisional. Hal itu melecut semangatnya untuk berbuat serupa dengan para pelaku usaha tahu yang kaya raya. Ia sudah bekerja sebagai karyawan dari perusahaan tahu beberapa tahun. Pria yang akrab disapa Acim ini telah berkontribusi besar mengkayakan beberapa pengusaha tahu. Sehingga ia tahu betul bagaimana cara orang kaya mengumpulkan hartanya dari hasil usaha tahu dan cara kerjanya. Hal itu ditiru oleh Acim Artasim.
Kisah Sukses Pengusaha Tahu Kaya Raya Dari Nol
Pria yang ramah tamah ini merantau ke ibukota Jakarta pada waktu lulus SMP demi memperbaiki kehidupan ekonominya. Setiba di Jakarta, ia langsung menuju pasar tradisional. Hal itu dilakukan hampir setiap hari. Dari kebiasaan inilah Acim Artasim mengenal beberapa para pelaku usaha tahu di pasar tradisional hingga berkenalan dengan pengusaha tahu yang kaya raya dan berhasil. Pertama kali ia sering melihat aktifitas para pedagang makanan di pasar tradisional. Hal itulah yang membuatnya tertarik menekuni usaha serupa. Acim pun kemudian melakoni usaha jual beli bahan kuliner untuk menopang kehidupannya. Berjalan waktu, ia melihat sebuah peluang usaha yang cukup menjanjikan yakni bisnis berjualan tahu. Kemudian ia memutuskan berjualan tahu secara keliling. Keuntungan bersih dari hasil berjualan tahu keliling sebesar Rp 100 ribu perhari. Hal itu sangat disyukurinya sebagai rezeki dari Allah SWT.
Suka duka dalam menjalani profesi sebagai pedagang tahu keliling sangat dirasakan Acim. Pada waktu musim panas, seringkali ia kepanasan dalam menjual tahu secara keliling. Tubuh merasa lesu dan keringat mengucur deras. Apalagi pada waktu musim hujan ketika ia berdagang tahu keliling tiba-tiba hujan deras mengguyur bumi membuat ia basah kuyup beserta tahu jualannya. Namun hal itu tidak membuatnya patah arang dan putus semangat. Ia terus bekerja berjualan tahu secara keliling untuk meraih kehidupan yang layak dan lebih baik. Rintangan dan hambatan tak ia rasakan sama sekali. Justeru ia sangat menikmati proses menuju kesuksesan sebagai penjual tahu keliling yang sukses dan kaya raya.
Keuntungan hasil berjualan tahu secara keliling tidak sepenuhnya ia pergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagiannya ia tabung untuk modal usaha kelak mengembangkan usahanya je arah yang lebih besar. Tak terasa sudah sembilan belas tahun Acin Artasin menekuni usaha jualan tahu keliling. Ia sudah merasakan suka duka berjualan tahu secara keliling. Kemudian ia melihat peluang bisnis yang untungnya lebih besar daripada menjual tahu secara keliling. Yakni dengan cara menjual tahu di pasar tradisional lalu ia memutuskan menyewa sebuah lapak kecil di pasar tradisional untuk menjual tahu secara menetap dengan modal usaha dari uang yang telah ia kumpulkan sebelumnya. Ia tidak ingin lagi menjual tahu secara keliling mengingat capeknya dan keuntungan usaha yang lebih kecil. Ia ingin untung lebih besar dengan berjualan tahu di pasar tradisional.
Tiga tahun berlalu, Acim terus menjalani usaha berjualan tahu di sebuah pasar tradisional. Pada suatu waktu, ada seorang pengusaha tahu yang memiliki pabrik tahu yang lumayan besar mengalami kebangkrutan total dan ia menawarkan pabrik tahu kepada Acim Artasim untuk dibeli beserta mesin dan alat perlengkapan produksi di dalamnya. Acim berpikir-pikir terlebih dahulu mengingat keuangan yang serba terbatas. Namun setelah dipikirkan secara mendalam kemudian ia memutuskan membeli pabrik tahu tersebut mengingat potensi keuntungan yang lumayan besar sekali. Acim Artasim pun membeli pabrik pengolahan tahu bermodalkan uang sebesar Rp 9 juta yang telah dikumpulkan selama ini. Selain itu, ia memerlukan modal usaha sebesar Rp 7 juta lebih untuk membeli sejumlah perlengkapan produksi tahu, mesin dan membeli beberapa perabotan di dalam pabrik tahu seperti tungku air, mesin uap dll.
Uang sebesar itu bukanlah jumlah yang sedikit sekali dan ia sama sekali tidak memlunyai uang sebesar itu. Oleh sebab itu, dengan langkah berani ia memutuskan mengajukan pinjaman modal usaha ke bank BRI sebesar Rp 35 juta. Uang itu hendak dipergunakan membeli pabrik pengolahan tahu beserta bangunan dan tanah serta mesin pengolahan tahu dan peralatannya. Pabrik tahu tersebut didirikan pada sebuah lahan tanah sekitar seratus meter persegi lebih. Inilah kunci awal kesuksesan Acim dalam menekuni bisnis tahu. Ia membeli pabrik tahu secara tunai. Dan untuk menjalankan roda usaha produksi tahu, ia mempekerjakan 7 orang karyawan profesional dan ahli mengoperasikan mesin produksi tahu.
Keuntungan menjadi pengusaha tahu sangat besar sehingga ia menjadi pengusaha pabrik tahu yang kaya raya di daerahnya. Namun kenyataan tidak sesuai yang ia harapkan. Ternyata penghasilan sebagai pengusaha pabrik tahu masih sangat kecil sekitar Rp 300.000 perhari. Tapi pendapatan usaha pabrik tahu sudah melebihi penghasilannya sebagai pedagang tahu keliling yang sebelumnya ia tekuni. Semula pabrik pengolahan tahunya bisa menghasilkan tahu sebanyak satu kwintal perhari. Kemudian kemampuan produksi tahu terus ditingkatkan setiap harinya. Tahu-tahu tersebut dipasarkan ke sejumlah pasar tradisional di wilayah Ciputat dan daerah terdekatnya.
Acim pun terus menargetkan keuntungan usaha yang lebih besar dari bulan selanjutnya. Untuk mencapai target besar keuntungan bersih tersebut ia beserta dan para karyawannya bekerja keras secara terus menerus demi memenuhi target dan pesanan. Ia sudah menguasai betul cara membuat tahu dan memasarkan tahu. Sehingga dalam waktu tak lama, usaha pabrik pengolahan tahu miliknya berkembang sangat pesat. Di tengah persaingan bisnis tahu yang semakin ketat ia terus bersaing. Baginya, pabrik tahu milik kompetitor bukan saingan melainkan mitra bisnis yang harus dirangkul dan diajak kerjasama. Atas segala daya upaya yang dilakukan Acim menghantarkan pabrik tahu kepunyaannya bisa mencapai jumlah produksi tahu sebesar enam kwintal perhari. Dengan begitu keuntungan bisnis tahu semakin membesar yang berdampak meningkatnya kesejahteraan hidup bagi para karyawannya yang berjumlah tujuh orang.
Karena sudah menjelma menjadi perusahaan pabrik tahu yang besar maka jika dihitung biaya produksi tahu perhari bisa mencapai lima juta rupiah. Uang sebesar itu apabila dirinci dipakai untuk membeli bahan dasar tahu atau kacang kedelai, menggaji para karyawan, biaya proses pengolahan tahu, biaya proses pemasaran tahu dll. Keberhasilan bisnis tahu membuat ia kaya raya dan bisa membeli beberapa unit mobil pribadi dan operasional usaha. Ia pun bisa menyekolahkan anak tercinta hingga jenjang pendidikan tinggi sarjana di kota kembang Bandung.
Kecelakaan tak bisa diduga sebelumnya. Hal itu dialami oleh pria bernama Acim. Dimana pabrik pengolahan tahu miliknya mengalami kebakaran yang sangat besar. Hal ini membuat seluruh bangunan pabrik tahu beserta alat perlengkapan usaha produksi tahu di dalamnya ikut habis dilalap si jago merah. Jelaslah Acim menderita kerugian yang kumayan beaar dari musibah ini. Ia kehilangan uang hingga ratusan juta rupiah. Namun ia tidak mau kalah oleh keadaan. Ia mencoba bangkit kembali. Tapi yang selalu ia syukuri adalah rumah tempat tinggal yang berdekatan dengan pabrik pengolahan tahu miliknya tidak ikut terbakar. Dan ia masih bisa menyelamatkan diri. Kesuksesan yang ia alami dari bisnis tahu hilang dalam sekejap sebagai bukti kekuasaan Allah SWT.
Acim pun dengan mental baja dan ikhlas memulai usaha produksi tahu dari nol kembali. Modal usaha pembuatan tahu ia dapatkan dari hasil menggadaikan mobil miliknya sebesar Rp 35 juta. Modal usaha pembangunan pabrik tahu didapatkan juga dari sanak kerabat dan saudaranya. Hal tersebut membuat ringan baginya. Dengan uang yang ia kumpulkan dari berbagai sumber permodalan usaha akhirnya ia mampu mempunyai pabrik pengolahan tahu yang lebih besar dari sebelumnya. Ia pun mempekerjakan karyawan yang lebih banyak dari sebelumnya. Semenjak musibah kebakaran terjadi, bisnis tahu yang digeluti justeru semakin berkembang maju. Hal ini membuat Acim yakin bahwa peristiwa kebakaran pabrik tahu miliknya merupakan sebuah hikmah dan awal kesuksesan bisnis Acim yang lebih besar lagi
Demikianlah Kisah Sukses Pengusaha Tahu Kaya Raya Dari Nol yang dilakoni Acin Artasim dengan penuh jalan berliku. Kunci kesuksesannya ialah sikap gigih dan pantang menyerah dalam melakoni usaha tahu dimulai dari pedagang tahu keliling hingga pengusaha pabrik tahu, keberanian membeli aset pabrik tahu, kesabaran, keberanian meminjam uang di bank dengan bunga rendah, keberanian mengambil peluang usaha yang bagus dan lain sebagainya. Semoga para pembaca dapat mengambil manfaat darinya. Bahwa jika orang lain bisa maka kita pun pasti bisa juga.
Kisah Sukses Pengusaha Tahu Kaya Raya Dari Nol |
Banyak para pedagang tahu keliling belum meraih kesuksesan dan kaya raya. Tapi ada juga sebagian kecil pedagang tahu keliling yang kemudian menjadi kaya raya berkat naik jabatan sebagai pengusaha tahu. Hal ini dialami oleh pria bernama lengkap Acim Artasin yang kini berusia 49 tahun. Mulanya ia seorang penjual tahu keliling yang memasarkan tahu dari satu tempat ke tempat lain dengan berjalan kaki. Namun otak bisnisnya terus berpikir untuk menjadi pengusaha tahu berbekal pengalaman sebagai penjual tahu keliling. Kemudian ia memutuskan menjadi pengusaha tahu hingga sukses dan kaya raya dalam beberapa tahun. Hal ini ditunjang oleh kebiasaan baik dalam membesarkan usaha tahu seperti ulet, tekun, pantang menyerah dan pekerja keras.
Ditanya tentang keberhasilannya sebagai pengusaha tahu yang kaya raya sekarang ini ia mengatakan bagaikan sebagai mimpi. Kesuksesan bisnis tahu yang ia rasakan bagaikan kebetulan dan berkat Allah SWT. Dimulai dari kebiasaannya melihat para pengusaha tahu yang berhasil dan kaya raya di sebuah pasar tradisional. Hal itu melecut semangatnya untuk berbuat serupa dengan para pelaku usaha tahu yang kaya raya. Ia sudah bekerja sebagai karyawan dari perusahaan tahu beberapa tahun. Pria yang akrab disapa Acim ini telah berkontribusi besar mengkayakan beberapa pengusaha tahu. Sehingga ia tahu betul bagaimana cara orang kaya mengumpulkan hartanya dari hasil usaha tahu dan cara kerjanya. Hal itu ditiru oleh Acim Artasim.
Kisah Sukses Pengusaha Tahu Kaya Raya Dari Nol
Pria yang ramah tamah ini merantau ke ibukota Jakarta pada waktu lulus SMP demi memperbaiki kehidupan ekonominya. Setiba di Jakarta, ia langsung menuju pasar tradisional. Hal itu dilakukan hampir setiap hari. Dari kebiasaan inilah Acim Artasim mengenal beberapa para pelaku usaha tahu di pasar tradisional hingga berkenalan dengan pengusaha tahu yang kaya raya dan berhasil. Pertama kali ia sering melihat aktifitas para pedagang makanan di pasar tradisional. Hal itulah yang membuatnya tertarik menekuni usaha serupa. Acim pun kemudian melakoni usaha jual beli bahan kuliner untuk menopang kehidupannya. Berjalan waktu, ia melihat sebuah peluang usaha yang cukup menjanjikan yakni bisnis berjualan tahu. Kemudian ia memutuskan berjualan tahu secara keliling. Keuntungan bersih dari hasil berjualan tahu keliling sebesar Rp 100 ribu perhari. Hal itu sangat disyukurinya sebagai rezeki dari Allah SWT.
Suka duka dalam menjalani profesi sebagai pedagang tahu keliling sangat dirasakan Acim. Pada waktu musim panas, seringkali ia kepanasan dalam menjual tahu secara keliling. Tubuh merasa lesu dan keringat mengucur deras. Apalagi pada waktu musim hujan ketika ia berdagang tahu keliling tiba-tiba hujan deras mengguyur bumi membuat ia basah kuyup beserta tahu jualannya. Namun hal itu tidak membuatnya patah arang dan putus semangat. Ia terus bekerja berjualan tahu secara keliling untuk meraih kehidupan yang layak dan lebih baik. Rintangan dan hambatan tak ia rasakan sama sekali. Justeru ia sangat menikmati proses menuju kesuksesan sebagai penjual tahu keliling yang sukses dan kaya raya.
Keuntungan hasil berjualan tahu secara keliling tidak sepenuhnya ia pergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagiannya ia tabung untuk modal usaha kelak mengembangkan usahanya je arah yang lebih besar. Tak terasa sudah sembilan belas tahun Acin Artasin menekuni usaha jualan tahu keliling. Ia sudah merasakan suka duka berjualan tahu secara keliling. Kemudian ia melihat peluang bisnis yang untungnya lebih besar daripada menjual tahu secara keliling. Yakni dengan cara menjual tahu di pasar tradisional lalu ia memutuskan menyewa sebuah lapak kecil di pasar tradisional untuk menjual tahu secara menetap dengan modal usaha dari uang yang telah ia kumpulkan sebelumnya. Ia tidak ingin lagi menjual tahu secara keliling mengingat capeknya dan keuntungan usaha yang lebih kecil. Ia ingin untung lebih besar dengan berjualan tahu di pasar tradisional.
Tiga tahun berlalu, Acim terus menjalani usaha berjualan tahu di sebuah pasar tradisional. Pada suatu waktu, ada seorang pengusaha tahu yang memiliki pabrik tahu yang lumayan besar mengalami kebangkrutan total dan ia menawarkan pabrik tahu kepada Acim Artasim untuk dibeli beserta mesin dan alat perlengkapan produksi di dalamnya. Acim berpikir-pikir terlebih dahulu mengingat keuangan yang serba terbatas. Namun setelah dipikirkan secara mendalam kemudian ia memutuskan membeli pabrik tahu tersebut mengingat potensi keuntungan yang lumayan besar sekali. Acim Artasim pun membeli pabrik pengolahan tahu bermodalkan uang sebesar Rp 9 juta yang telah dikumpulkan selama ini. Selain itu, ia memerlukan modal usaha sebesar Rp 7 juta lebih untuk membeli sejumlah perlengkapan produksi tahu, mesin dan membeli beberapa perabotan di dalam pabrik tahu seperti tungku air, mesin uap dll.
Uang sebesar itu bukanlah jumlah yang sedikit sekali dan ia sama sekali tidak memlunyai uang sebesar itu. Oleh sebab itu, dengan langkah berani ia memutuskan mengajukan pinjaman modal usaha ke bank BRI sebesar Rp 35 juta. Uang itu hendak dipergunakan membeli pabrik pengolahan tahu beserta bangunan dan tanah serta mesin pengolahan tahu dan peralatannya. Pabrik tahu tersebut didirikan pada sebuah lahan tanah sekitar seratus meter persegi lebih. Inilah kunci awal kesuksesan Acim dalam menekuni bisnis tahu. Ia membeli pabrik tahu secara tunai. Dan untuk menjalankan roda usaha produksi tahu, ia mempekerjakan 7 orang karyawan profesional dan ahli mengoperasikan mesin produksi tahu.
Keuntungan menjadi pengusaha tahu sangat besar sehingga ia menjadi pengusaha pabrik tahu yang kaya raya di daerahnya. Namun kenyataan tidak sesuai yang ia harapkan. Ternyata penghasilan sebagai pengusaha pabrik tahu masih sangat kecil sekitar Rp 300.000 perhari. Tapi pendapatan usaha pabrik tahu sudah melebihi penghasilannya sebagai pedagang tahu keliling yang sebelumnya ia tekuni. Semula pabrik pengolahan tahunya bisa menghasilkan tahu sebanyak satu kwintal perhari. Kemudian kemampuan produksi tahu terus ditingkatkan setiap harinya. Tahu-tahu tersebut dipasarkan ke sejumlah pasar tradisional di wilayah Ciputat dan daerah terdekatnya.
Acim pun terus menargetkan keuntungan usaha yang lebih besar dari bulan selanjutnya. Untuk mencapai target besar keuntungan bersih tersebut ia beserta dan para karyawannya bekerja keras secara terus menerus demi memenuhi target dan pesanan. Ia sudah menguasai betul cara membuat tahu dan memasarkan tahu. Sehingga dalam waktu tak lama, usaha pabrik pengolahan tahu miliknya berkembang sangat pesat. Di tengah persaingan bisnis tahu yang semakin ketat ia terus bersaing. Baginya, pabrik tahu milik kompetitor bukan saingan melainkan mitra bisnis yang harus dirangkul dan diajak kerjasama. Atas segala daya upaya yang dilakukan Acim menghantarkan pabrik tahu kepunyaannya bisa mencapai jumlah produksi tahu sebesar enam kwintal perhari. Dengan begitu keuntungan bisnis tahu semakin membesar yang berdampak meningkatnya kesejahteraan hidup bagi para karyawannya yang berjumlah tujuh orang.
Karena sudah menjelma menjadi perusahaan pabrik tahu yang besar maka jika dihitung biaya produksi tahu perhari bisa mencapai lima juta rupiah. Uang sebesar itu apabila dirinci dipakai untuk membeli bahan dasar tahu atau kacang kedelai, menggaji para karyawan, biaya proses pengolahan tahu, biaya proses pemasaran tahu dll. Keberhasilan bisnis tahu membuat ia kaya raya dan bisa membeli beberapa unit mobil pribadi dan operasional usaha. Ia pun bisa menyekolahkan anak tercinta hingga jenjang pendidikan tinggi sarjana di kota kembang Bandung.
Kecelakaan tak bisa diduga sebelumnya. Hal itu dialami oleh pria bernama Acim. Dimana pabrik pengolahan tahu miliknya mengalami kebakaran yang sangat besar. Hal ini membuat seluruh bangunan pabrik tahu beserta alat perlengkapan usaha produksi tahu di dalamnya ikut habis dilalap si jago merah. Jelaslah Acim menderita kerugian yang kumayan beaar dari musibah ini. Ia kehilangan uang hingga ratusan juta rupiah. Namun ia tidak mau kalah oleh keadaan. Ia mencoba bangkit kembali. Tapi yang selalu ia syukuri adalah rumah tempat tinggal yang berdekatan dengan pabrik pengolahan tahu miliknya tidak ikut terbakar. Dan ia masih bisa menyelamatkan diri. Kesuksesan yang ia alami dari bisnis tahu hilang dalam sekejap sebagai bukti kekuasaan Allah SWT.
Acim pun dengan mental baja dan ikhlas memulai usaha produksi tahu dari nol kembali. Modal usaha pembuatan tahu ia dapatkan dari hasil menggadaikan mobil miliknya sebesar Rp 35 juta. Modal usaha pembangunan pabrik tahu didapatkan juga dari sanak kerabat dan saudaranya. Hal tersebut membuat ringan baginya. Dengan uang yang ia kumpulkan dari berbagai sumber permodalan usaha akhirnya ia mampu mempunyai pabrik pengolahan tahu yang lebih besar dari sebelumnya. Ia pun mempekerjakan karyawan yang lebih banyak dari sebelumnya. Semenjak musibah kebakaran terjadi, bisnis tahu yang digeluti justeru semakin berkembang maju. Hal ini membuat Acim yakin bahwa peristiwa kebakaran pabrik tahu miliknya merupakan sebuah hikmah dan awal kesuksesan bisnis Acim yang lebih besar lagi
Demikianlah Kisah Sukses Pengusaha Tahu Kaya Raya Dari Nol yang dilakoni Acin Artasim dengan penuh jalan berliku. Kunci kesuksesannya ialah sikap gigih dan pantang menyerah dalam melakoni usaha tahu dimulai dari pedagang tahu keliling hingga pengusaha pabrik tahu, keberanian membeli aset pabrik tahu, kesabaran, keberanian meminjam uang di bank dengan bunga rendah, keberanian mengambil peluang usaha yang bagus dan lain sebagainya. Semoga para pembaca dapat mengambil manfaat darinya. Bahwa jika orang lain bisa maka kita pun pasti bisa juga.
Komentar
Posting Komentar