Sukses Usaha Telur Asin
Sukses Usaha Telur Asin - Seperti telah dikisahkan sebelumnya di artikel
berjudul sukses bisnis telur asin, Ibu Pinik mengalami kesulitan dalam
menitipkan telur asinnya di sejumlah toko dan warung. Hal ini pula hampir mirip
dialami oleh penulis dalam memasarkan kerupuk seblak. Pada awalnya, penulis
merasa yakin bahwa para pemilik warung menerima produk seblak penulis karena
warung tidak dirugikan justeru diuntungkan. Warung pertama ditawari langsung
mereka menolak. Beberapa kali pemilik warung menolak dengan alasan berbagai
macam seperti kerupuk seblak tidak akan laku di warungnya, sudah ada kerupuk
seblak yang sama, harganya kemahalan karena yang biasanya membeli anak-anak
kecil. Tapi penulis pantang menyerah. Benar saja, ada sebuah warung yang
menerima dititipkan seblak. Pemiliknya seorang lelaki dewasa. Tiga hari
kemudian, penulis mau mengecek penjualan seblak di warungnya. Wow ternyata
seblaknya habis dibeli konsumen. Saat itu hati penulis senang. Karena untung
dapat uang lumayan.
Sukses Usaha Telur Asin (http://www.telorasin.besaba.com) |
Kemudian saat mengisi bensin di sebuah
SPBU, seorang petugas pengisi bensin berjenis kelamin perempuan cantik
menghampiri saya dan menanyakan harga kerupuk seblak. Penulis menjawab
seperlunya. Ternyata petugas pengisi bensin itu membeli seblak dari penulis
sebanyak dua buah. Wah untung lagi. Kemudian, setelah mengisi bensin sambil
dapat penjualan kerupuk seblak, penulis mencoba menitipkan kembali kerupuk
seblak ke sejumlah warung di pinggir jalan. Saat mencoba menawari seblak ke
seorang pemilik warung, tiba-tiba pemilik warung itu membeli kerupuk seblak
penulis. Wah untung lagi. Tapi penerimaan dan penjualan seblak itu harus
diselingi dengan banyak penolakan di warung-warung lainnya. Jika berusaha pasti
ada jalannya.
Kembali kepada cerita Ibu Pinik yang
mencoba menitipkan telur asin buatannya. Para
pemilik warung dan toko menolak dititipkan telur asin bikinannya dengan alasan
belum dikenal orang, telur asin buatannya belum tentu disukai konsumen tokonya
dan lain-lain. Untuk meyakinkan pemilik warung makanan dan toko, Ibu Pinik memberikan
sample gratis untuk dicoba dicicipi oleh mereka. Namun mereka tetap menolak
penitipan telur asin yang dilakukan oleh wanita berkulit putih ini. Dua minggu
Ibu Pinik melakukan demikian. Penolakan demi penolakan dari pemilik warung
makanan dan toko. Hampa hasilnya. Bayangkan penolakan semua pemilik warung dan
toko diterimanya selama dua minggu?! Wah kuat juga ya Ibu Pinik.
Sukses Usaha Telur Asin
Kembali lagi ke pengalaman penulis,
penulis satu hari saja banyak yang menolak tapi ada yang menerima. Bagus juga
usaha penulis di bandingkan Ibu Pinik. Hal itu berkat sedikit pengalaman dalam
bidang penjualan tatkala jadi sales perabotan alat rumah tangga di Quantum
dulu. Namun penulis memutuskan berhenti berjualan dan memasarkan kerupuk seblak
karena mental yang hancur sebab sering ditolak. Sehingga capek. Sekarang
penulis hendak meniru gaya
dan sikap Ibu Pinik yang pantang menyerah dalam memasarkan telur asin sehingga
berhasil kemudian.
Benar saja, Ibu Pinik hampir putus asa
akan bisnis telur asinnya. Apakah akan dilanjutkan usaha ini ataukah tidak?
Sebab semua pemilik toko dan warung menolaknya. Wanita cantik ini sudah
kehilangan banyak tenaga, waktu dan biaya tapi hasilnya nihil. Lebih baik
berhenti berbisnis telur asin dan beralih ke bidang usaha lain yang lebih
menjanjikan dan menguntungkan. Semua pemilik warung dan toko menolaknya.
Apalagi telur asin merupakan sebuah jenis kuliner yang tak bisa bertahan terlalu
lama. Telur asin buatannya yang tanpa bahan pengawet cuma dapat bertahan 2
minggu sampai 3 minggu. Apabila lebih dari jangka waktu itu maka telur asin
akan mengeluarkan bau tak sedap dan telur asin tak enak dimakan. Telur asin
yang sudah begini tidak dapat dijual dan dikonsumsi tapi harus dibuang ke
temoat sampah. Rugi. Oleh sebab itu, lebih baik berhenti saja membuka bisnis
telur asin. Itulah yang sempat terlintas dalam pikiran wanita ramah ini.
Demikianlah kisah nyata yang panjang
dari sebuah perjalanan sukses usaha telur asin yang dijalani Ibu Pinik.
Untuk cerita selanjutnya baca artikel berjudul kisah sukses berbisnis telur
asin. Terima kasih telah berkunjung ke blog cari peluang usaha baru
blogspot.com. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
Komentar
Posting Komentar